Back

EUR/JPY Konsolidasi di Bawah 162,00 saat Para Investor Menunggu Data Inflasi Jerman

  • EUR/JPY tetap berada dalam kisaran ketat di bawah 162,00, dengan para investor berfokus pada data HICP Jerman dan Zona Euro untuk bulan Desember.
  • ECB hampir pasti akan menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bp pada pertemuan kebijakan bulan ini.
  • Pasar Jepang tutup karena perayaan Tahun Baru.

Pasangan mata uang EUR/JPY diperdagangkan dalam kisaran ketat di bawah resistance penting 162,00 di sesi Eropa hari Jumat. Pasangan mata uang ini konsolidasi saat para investor menunggu data Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasi (Harmonized Index of Consumer Prices/HICP) Jerman dan Zona Euro untuk bulan Desember, yang masing-masing akan dirilis pada hari Senin dan Selasa.

Data inflasi akan secara signifikan mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap kemungkinan tindakan suku bunga European Central Bank (ECB) dalam pertemuan kebijakan bulan ini. Saat ini, para pedagang telah memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) yang akan mendorong suku bunga Deposit Facility lebih rendah menjadi 2,75%. Tanda-tanda perlambatan tajam pada tekanan inflasi akan mempercepat ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih besar dari biasanya, yaitu sebesar 50 bp.

Sementara itu, hampir semua pengambil kebijakan ECB merasa nyaman dengan ekspektasi pasar yaitu kelanjutan pelonggaran kebijakan dengan laju yang stabil karena meningkatnya risiko pada ekonomi Zona Euro.

Secara umum, Euro (EUR) akan dipandu oleh spekulasi pasar terhadap seberapa besar Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump akan menaikkan tarif impor pada benua biru ketika ia mulai menjabat pada 20 Januari mendatang. Dalam kampanye pemilu, Trump mengancam akan menaikkan tarif impor pada Zona Euro karena tidak membeli barang-barang Amerika secara signifikan.

Di kawasan Asia-Pasifik, volatilitas Yen Jepang (JPY) tetap rendah karena pasar-pasar di Jepang tutup karena perayaan Tahun Baru. Namun, para pedagang mengkhawatirkan intervensi diam-diam Jepang di ranah FX terhadap pergerakan valuta asing yang berlebihan. Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato mengatakan minggu lalu bahwa pihak berwenang mengamati pergerakan FX dengan cermat dan akan bertindak untuk menstabilkan Yen yang goyah.

Pertanyaan Umum Seputar Euro

Euro adalah mata uang untuk 19 negara Uni Eropa yang termasuk dalam Zona Euro. Euro adalah mata uang kedua yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah Dolar AS. Pada tahun 2022, mata uang ini menyumbang 31% dari semua transaksi valuta asing, dengan omzet harian rata-rata lebih dari $2,2 triliun per hari. EUR/USD adalah pasangan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, menyumbang sekitar 30% dari semua transaksi, diikuti oleh EUR/JPY (4%), EUR/GBP (3%) dan EUR/AUD (2%).

Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, adalah bank cadangan untuk Zona Euro. ECB menetapkan suku bunga dan mengelola kebijakan moneter. Mandat utama ECB adalah menjaga stabilitas harga, yang berarti mengendalikan inflasi atau merangsang pertumbuhan. Alat utamanya adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga. Suku bunga yang relatif tinggi – atau ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi – biasanya akan menguntungkan Euro dan sebaliknya. Dewan Pengurus ECB membuat keputusan kebijakan moneter pada pertemuan yang diadakan delapan kali setahun. Keputusan dibuat oleh kepala bank nasional Zona Euro dan enam anggota tetap, termasuk Presiden ECB, Christine Lagarde.

Data inflasi Zona Euro, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasikan (HICP), merupakan ekonometrik penting bagi Euro. Jika inflasi naik lebih dari yang diharapkan, terutama jika di atas target 2% ECB, maka ECB harus menaikkan suku bunga untuk mengendalikannya kembali. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan suku bunga negara-negara lain biasanya akan menguntungkan Euro, karena membuat kawasan tersebut lebih menarik sebagai tempat bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka.

Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi Euro. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, ketenagakerjaan, dan survei sentimen konsumen semuanya dapat memengaruhi arah mata uang tunggal. Ekonomi yang kuat baik untuk Euro. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong ECB untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat Euro. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Euro kemungkinan akan jatuh. Data ekonomi untuk empat ekonomi terbesar di kawasan Euro (Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol) sangat penting, karena mereka menyumbang 75% dari ekonomi Zona Euro.

Rilis data penting lainnya bagi Euro adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi barang ekspor yang sangat diminati, maka nilai mata uangnya akan naik murni dari permintaan tambahan yang diciptakan oleh pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca yang negatif.

 

Uang Beredar M4 (Bln/Bln) Inggris November Di Bawah Harapan (0.1%) : Aktual (0%)

Uang Beredar M4 (Bln/Bln) Inggris November Di Bawah Harapan (0.1%) : Aktual (0%)
Leia mais Previous

Tingkat Pengangguran (Bln/Bln) Yunani November Turun Ke 9.6% Dari Sebelumnya 9.8%

Tingkat Pengangguran (Bln/Bln) Yunani November Turun Ke 9.6% Dari Sebelumnya 9.8%
Leia mais Next